Djoko menjelaskan, tanpa izin dari pemerintah Somalia, Indonesia bisa melakukan operasi militer. "Tapi apakah itu jadi opsi satu-satunya," kata Djoko di Kantor Presiden.
Menurut Djoko, perlu hati-hati dalam upaya penyelamatan tersebut. "Banyak kasus karena tindakan seperti itu awak kapal malah dibunuh," ujar Djoko.
Karena itu, dia melanjutkan, pemerintah melihat secara komprehensif, mana yang paling baik bagi keselamatan ABK.
Djoko menambahkan, penyelamatan terhadap 20 ABK yang tertahan tidaklah mudah. "Memerlukan waktu, karena tempatnya bukan di Klender tapi di Somalia sana," kata Djoko
Dalam operasi penyelamatan, Indonesia pun tidak melibatkan negara-negara lain. Namun, Djoko tidak menampik adanya bantuan dari negara lain. "Tetapi ada agen-agen dari negara Inggris, Singapura ada juga Amerika," ujar Djoko.
Djoko tidak menargetkan berapa lama upaya penyelamatan tersebut."Tidak ada yang bisa menentukan, kalau sampai 6 bulan 7 bulan itu tergantung bagaimana intensitas kita berkomunkasi," ucapnya.
Adapun yang menjadi kendala saat ini antara lain pihak pembajak yang tidak setiap saat menghubungi. "Kemudian berapa angkanya kadang-kadang suka berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar