Sabtu, 16 April 2011

Al Chaidar Duga Lian Dicuci Otak KW9 NII

Jakarta - Lian Febriani, CPNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, hilang misterius. Saat ditemukan, Lian mengenakan cadar dan membawa buku tentang jihad. Siapa pencuci otak Lian?

"Mungkin dilakukan oleh KW9 atau Komandemen Wilayah 9 dari NII. Biasanya mereka tidak menggunakan cara hipnotis. Mereka melakukan brainstorming kepada seseorang yang mengalami kekeringan spiritual untuk jalan menanamkan ideologi," ujar eks anggota NII, Al Chaidar, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (11/4/2011).

Menurut dia, KW9 adalah program defeksi yang menjadi program tandingan NII, yang awalnya memang sengaja dimunculkan pemerintah. Bagi orang NII, KW9 adalah NII palsu yang kerjanya merekrut orang dan memberi ajaran yang tidak sesuai dengan NII asli. Dulu ini sengaja dibentuk pemerintah, lalu orang-orangnya dilindungi. Ketika sudah besar akan menghadapi NII murni.

"Anggotanya biasanya mendapat brainstorming. Kalau sudah sampai pada tahap seperti kerasukan maka ini akan mendatangkan keuntungan bagi KW9, misalnya keuntungan ekonomi dan psikologis lainnya," terang Chaidar.

Keuntungan ekonomi diperoleh lantaran orang yang bersangkutan diminta untuk mengumpulkan dana. Sehingga 'korbannya' akan menjual barang-barang miliknya, mengambil barang-barang keluarga. Harta diambil atas nama infaq, sedekah.

Ketika hal ini diketahui keluarganya, maka akan muncul dampak yang luas, di mana dakwah tentang perlunya negara Islam menjadi tidak signifikan lagi. Dakwah tentang pembentukan negara Islam menjadi patah dengan sendirinya.

"Sekarang, ini dianggap sesat dan membahayakan bagi seseorang dan keluarganya. Karena itu, bagi yang bersangkutan dan keluarga dan sekitarnya menjadi kapok atau tidak mau terlibat dalam sesuatu yang diyakini NII," sambung Chaidar.

Dia menjelaskan, pembentukan NII tandingan (KW9) bermula dari aksi yang dilakukan Ali Murtopo pada zaman Orde Baru di awal 1970-an. Chaidar menduga Ali Murtopo melakukan semacam 'devide et impera' umat Islam, dengan menggalang kekuatan Islam, termasuk para pejuang Darul Islam.

Ini masih ada hingga sekarang? "Masih ada. Hanya saja apakah itu resmi atau oknum tidak diketahui," ucap Chaidar.

Sebelumnya, Lian Febriani, PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan hilang sejak Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya.

Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Saat ditemukan, ada yang aneh dari kondisi psikologis ibu satu anak tersebut. Dia tak mengenal lagi keluarganya. Termasuk dirinya sendiri.

Penampilan Lian juga berubah. Dia menjadi memakai cadar dan membawa dua buku bertema jihad. Lian juga mengaku ingin berjihad. Dia ditemukan sendirian di Masjid Ata'awwun, Puncak, Bogor pada Sabtu dan dijemput keluarga hari Minggu (10/4) subuh.


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7898506

Tidak ada komentar:

Posting Komentar