Kamis, 14 April 2011

Anak boss Kapal api tabrak orang sampe mati di USA


detikcom - Santa Clara, Dua pemuda ditangkap polisi Santa Clara, AS, karena kebut-kebutan hingga menabrak seorang perempuan muda. Kedua pemuda itu adalah Chandra Deddy Purnama (25) dari San Fransisco dan Vincent Christopher Mergonoto (19) dari San Jose.

Kepada polisi, mereka menyatakan, mereka sedang dalam perjalanan ke sebuah restoran fastfood yang menyajikan hidangan ayam ketika mereka memutuskan untuk "tancap gas". Demikian dilansir media AS mercurynews.com edisi Kamis 24 Maret 2011.

Mereka mengendarai mobil hingga 70 mil per jam (mph) atau 112,63 km per jam di Kiely Boulevard hari Minggu (20/3) malam. Demikian menurut laporan polisi berdasar kesaksian warga.

Dalam kebut-kebutan itu, mobil Mercedes hitam yang dikendarai Mergonoto menabrak mobil Honda seorang perempuan San Jose berusia 23 tahun yang baru pulang dari tempatnya bekerja di arena bowling. Dia menderita cedera otak berat dan hati dan dalam kondisi kritis.

Mergonoto, mahasiswa De Anza College yang bebas dengan jaminan 500 ribu dolar, mengatakan kepada petugas dia mengemudi sekitar "65 atau 70 mph''di sepanjang jalan di mana batas kecepatan yang diperkenankan hanya 35 mph (56 km per jam). Namun dia menegaskan bahwa itu bukan balapan, Purnama "hanya berusaha mengikutinya".

Purnama yang saat diberitakan masih dalam tahanan, mengendarai mobil Corvette sewaan dan berada 2 blok di belakang Mergonoto.

Berdasar laporan polisi, Purnama tidak secara langsung terlibat dalam tabrakan. Ketika dia melihat ada dua mobil hancur di depannya, dia ketakutan. Dan karena tidak ingin mendapat masalah, dia pergi. Namun dia akhirnya memutuskan kembali ke TKP karena tidak ingin polisi mencarinya.

Mercury News belum berhasil menghubungi Mergonoto dan Purnama lewat telepon atau pun Facebook. Saudara Mergonoto juga enggan berkomentar. Purnama dan Mergonoto dijadwalkan untuk muncul di pengadilan pada Rabu. Mereka masing-masing dikenai pasal 'adu balap' yang menyebabkan orang luka parah.

Mercury News tidak menyebutkan mereka berasal dari Indonesia, meskipun di Facebook Purnama ada jejak-jejak terkait Indonesia.

Jubir Kemlu RI Michael Tene kepada detikcom menyatakan, dia belum mengetahui informasi tersebut. Hanya saja dia menyatakan, "Kalau pun mereka orang Indonesia, silakan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7738567

Tidak ada komentar:

Posting Komentar