Senin, 04 April 2011

Pasukan Ba'asyir di Aceh Membuat Warga Ketakutan

 

INILAH.COM, Jakarta - Camat Jantho, Aceh, Bachrun membeberkan kesaksian dalam sidang kasus terorisme dengan terdakwa Abu Bakar Ba’asyir. Ia mengungkapkan kehadiran orang-orang asing yang berlatih militer di pegunungan Jalin Juntho, Aceh sempat membuat warga ketakutan.

Pasalnya ketika diketahui ada pelatihan tersebut, warga enggan Melakukan aktivitas ternak di deket pegunungan tersebut. "Rata-rata 90 persen petani, terutama pengembala kerbau. Karena kerbau biasanya dilepas ke gunung dan sore dijemput. Dengan adanya pelatihan tersebut, masyarakat tidak berani ke gunung, karena banyak ternak yang hilang," kata Bachrun di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2011).

Pelatihan militer Aceh yang dinilai diketahui, direncanakan, dan didanai Baasyir itu pada mulanya diketahui oleh warga yang tengah mendaki gunung. Warga yang sedang berburu bertemu dengan tiga orang bersenjata api. Ketiga orang tersebut bukan berasal dari Aceh karena tidak dapat berbahasa Aceh.

Kemudian, warga melaporkan kepada pihak Kepolisian setempat. Atas instruksi pihak Kepolisian, Bachrun selaku Camat langsung memerintahkan kepala-kepala desa untuk mengimbau masyarakat agar tidak pergi ke gunung Jantho. "Atau tidak keluar malam hari dan mengaktifkan pos kamling," kata Bachrun.

Selain membuat warga ketakutan dan menciptakan suasana mencekam, keberadaan pelatihan militer Aceh itu menurut Bachrun berdampak pada sektor ekonomi. Pendapatan pedagang ikan yang termasuk sektor kuliner berkurang semenjak diketahui adanya pelatihan militer di pegunungan Jantho.

Baasyir tidak menanggapi kesaksian itu. Ia hanya menyatakan tidak kenal dengan Bachrun. [tjs]  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar