Senin, 04 April 2011

Teror BOM Disamarinda


Selasa, 29 Maret 2011

Sehari, 3 Teror Paket Bom Hantui Samarinda
Mulai di Rumah Pengacara, Kejati Hingga Toko Kosmetik


SAMARINDA. Teror paket bom yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia, juga merambah ke Kota Tepian. Kemarin, 3 laporan warga ditindaklanjuti aparat keamanan.
Yakni di rumah pengacara bernama Aswanuddin, di Jl Pangeran Antasari, Gang 4 RT 55, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu, di rumah warga bernama Elia Kende, di Perumahan Artas Blok BO RT 24, Kelurahan Mugirejo, Sungai Pinang dan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim, di Jl Bung Tomo, Samarinda Seberang.
Namun hanya di rumah Aswanuddin, yang benar-benar menyerupai bom. Sementara di rumah Elia, berupa paket kosmetik dan di Kejati, berisi kalender. Paket di rumah Aswanuddin dan Kejati, terpaksa diledakkan aparat.
Paket bom di rumah Aswanuddin, ditemukan di atap garasi dan diketahui sekitar pukul 12.00 Wita. Paket tersebut berukuran sekitar 25 x 10 centimeter dan dimasukkan di tas plastik putih.
Paket tersebut kemudian dievakuasi Tim Gegana Polda Kaltim ke Markas Brimob Detasemen B Samarinda Seberang untuk diperiksa. Guna memastikan isinya, paket diledakkan. Dari situlah petugas memastikan, paket itu memang berisi beberapa benda yang biasa ada pada paket bom. Yaitu sebuah pipa paralon, kabel dan kunci besi. Namun tidak ada bubuk mesiu dan pemicu untuk meledakannya.
Paket bom itu pertama kali diketahui salah seorang tetangga Aswan bernama Muhammad (40), yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari tempat kejadian. Pemilik atau orang yang meletakkan bom tersebut mengirimkan 2 pesan pendek, ke nomor ponsel Muhammad.
Pesan pendek pertama yang dikirim melalui no ponsel 0821542424xxxx tertulis, "ADA. BOM DI RUMAH BIDAN GUSTIANA DI ATAS ATAP GARASI BERBENTUK KOTAK. Jalan .p.antasari gang 4".
"Pesan pendek (SMS, Red) saya terima dua kali. Jarak antara pesan pertama dengan pesan kedua sekitar 15 menit," ujar Muhammad saat ditemui Sapos di tempat kejadian.
Sedangkan pesan pendek kedua yang diterima Muhamad berisi tulisan, "SAYA TAHU ANDA BERADA DI JALAN GANG 4. SAYA BISA MELACAKNYA. KALAU ANDA TIDAK PERCAYA CEK RUMAH BIDAN GUSTIANA/PENGACARA. DI ATAS ATAP GARASI ADA PAKET KOTAK".
Muhammad pun lalu mendatangi kediaman Aswanuddin. Rumah itu juga jadi tempat praktik bidan yang dikelola istrinya bernama Gustiana. Begitu sampai, Muhammad memberitahukan soal pesan pendek yang diterimanya kepada beberapa buruh bangunan di kediaman Aswanuddin.
Aswanuddin memang sedang membangun dua rumah lain, di samping rumah yang kini ditempatinya dan jadi tempat praktik bidan tersebut. Setelah diperhatikan dengan seksama dari bawah atap yang terbuat dari fiber itu, terlihat ada bungkusan mencurigakan.
"Saya dan beberapa tukang naik ke bangunan rumah yang sedang dikerjakan, yang letaknya persis bersebelahan dengan garasi. Dari situ bisa terlihat jelas kalau memang ada sebuah bungkusan yang dimasukkan ke plastik putih," jelas Muhammad.
Karena letak dan bentuk paket sesuai yang diberitahukan pengirim pesan pendek, Muhammad dan warga lain lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Samarinda dan Polsekta Samarinda Ulu.
Tidak berapa lama, sejumlah polisi berpakaian seragam tiba. Kapolsekta Samarinda Ulu AKP Sekar Wijayanti terlihat sibuk mengarahkan beberapa anggotanya di tempat kejadian. Untuk langkah awal tindakan pengamanan, petugas memasang garasi polisi di sekitar kediaman Aswanuddin.
"Sesuai prosedur, kami datang ke TKP untuk mengamankan. Setelah memasang garasi polisi dan melarang warga mendekat, kami berkoordinasi ke Tim Gegana untuk proses evakuasi," kata Sekar.
Tidak berapa lama kemudian, Tim Gegana tiba. Tanpa membuang waktu, dua petugas berpakaian seragam khusus mengambil paket di atas atap. Selanjutnya paket dimasukkan ke dalam selimut bom (Bomb Blanket) dan dibawa menuju mobil Tim Gegana.
Di situ paket bom dimasukkan ke dalam wadah khusus menyerupai drum kecil. Selanjutnya paket dibawa ke Markas Brimob di Jl Sultan Hasanudin, Kecamatan Samarinda Seberang.
Menggunakan alat khusus, paket berhasil diledakkan. "Di dalam paket itu ditemukan paralon berisi kabel dan kunci besi. Itu sudah mengindikasikan jika pelakunya memang ingin meneror. Sebab jika paket itu diberi bahan peledak semacam mesiu dan pemicu, sangat berbahaya," tegas Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Arkan Hamzah, melalui Kasat Reskrim Kompol Arif Budiman SIK yang dikonfirmasi Sapos.
Sejauh ini petugas masih melakukan penyelidikan, untuk menelusuri siapa pengirim paket berisi bom "setengah jadi" tersebut. (rin)


Sumber : 
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7689641

Tidak ada komentar:

Posting Komentar